Paper Plane
Berjalan hari ini memang membuat
aku lupa akan kantuk. Hal ini cukup efektif untukku untuk melenyapkan rasa
kantuk. Berjalan mulai dari pintu kantor dan berputar sekitar dua kali di
halaman depan kantor yang kira kira luasnya 20 meter persegi. Ditengah terik
matahari yang memberi kehangatan di pagi hari serta membawa rahmat dari sang
pencipta. Aliran energy panas yang perlahan membuat semangat mulai terasa, dari
dalam tubuh yang mampu menghasilkan vitamin D yang membuat sehat tulang. “dua
kali cukup lah aku berjalann” ucapku dalam hati.
Kaki yang letih ini mulai mengubah
arah menuju bangunan kecil dengan kubah berhias bintang sebiji. Ini lah tempat
ibadah yang sering kudatangi walau hanya sekedar berbicara sendiri. “Hmmm”
yupsss benar aku berbicara sendiri dalam hati, seakan aku berbicara dan ada
Allah yang mendengar. Kuceritakan semua kejadian yang aku alami selama malam
atau apa saja yang ada di pikiranku. Seperti ceritaku kemarin. Aku bercerita
ada seorang kawan yang datang dari jauh dan keberhasilanku mengemudikan mobil 4
wd (Horeee…! Ukuran mobilnya aja bak anak kucing menaiki punggung gajah). Aku
mulai menjemput kawan-kawanku menuju rumah kontrakanku yang memiliki jalan yang
sempit dan hanya bisa dilalui oleh satu mobil saja. Atau cerita insomnia ku yang
kembali hadir tatkala mata tak kunjung terpejam sampai jam 12 malam. Memang
benar setiap harinya kalau mata ini tak terpejam lebih dari jam 12 malam sudah
pastilah aku akan susah terpejam. Hmmm dan hal ini sudah terjadi dari semasa
aku kecil. Dan jalan satu satunya adalah
mencoba merebahkan badan kekasur selama bermenit menit bahkan berjam jam. Tak
hanya diam mencoba berguling guling salah satu cara agara bosan dan berharap
terpejam. Bahkan ada kalanya memikirkan hal yang aneh aneh. Seperti tadi malam
aku berpikir jika manusia bersayap apakah manusia akan bisa terbang kalau sudah
tua. Dan apa mungkin sayap itu akan sama dengan sayap burung. Seperti kita tahu
manusia kan punya rambut ada sebagian sangat lebat di bagian kepala, ada
sebagian rambut yang berkumpul di bagian bagian tertentu. Contoh nee.,, contohh
ya saya ceritakan, se[erti kita tahu dilihat dari zat penyusunnya terdapat
perbedaan antara rambut manusia dan bulu burung. Jadi kalau manusia punya sayap
bisa jadi sayap manusia akan sangat lebar dan butuh tenaga yang sangat kuat
untuk menggerakkannya. “Bhufphhhh”. Dan terakhir yang kuingat adalah sayap,
manusia bersayap sebelum terbangun tepatnya jam setengah 3 dini hari. “Hmmm
insom lagii” dalam pikirku membatin. Hmmm jam berapa aku tidur dan berapa pula
jam aku sudah tertidur.
Terbangun dan tersadar ini masih
ramadhan, Alhamduillah Allah masih memberi kepercayaan ke aku untuk bisa
menunaikan ibadah yang langka. Badan ini pun perlahan terangkat diiringin
hentakan kaki. Tempat pertama yang kutuju pula, langsung terpikir untuk
menghidupkan kompor. Bau minyak tanah yang menusuk seakan membuat ku tersadar
kalau aku masih ngantuk dan perlu air untuk membasuh penat. “Allahhu Akbarrrr
hoaammm” suara nguap yang tak tertahan pun sontak keluar.
Dan benar saja air pun secara
cepat mengusir jauh jauh penat walau sedikit kantuk masih terasa. Yaa tibalah
tugasku untuk menghangatkan makanan untuk sahurr. Tak semenarik yang ada
dirumah sebuah keluarga makanan yang kami makan pun cukup untuk mengisi perut
sampai sang fajar kembali ke peraduan. Bujang fighterrrr…!!!!
Entah apa yang aku pikirkan yang
terakhir kuceritakan adalah akhir dari suapan nasi terakhir setelah makan
sahur. Tak jarang cerita yang sedikit diluar khayalan ku ceritakan pula seakan
apa yang aku ceritakan didengar. Seperti bayi yang tertawa kemudian disambut
senyuman sang ibu. Atau seperti kau meliihat anak burung yang berkicau ntah apa
bahasanya itu, lalu datang sang induk menjejali mulutnya dengan cacing. Bahkan
kadang rasanya seperti mendengar suara jatuhan air yang sangat deras dan
suaranya memantul dan menggema di dasar batu. “Aku lega karena aku bicara
seperti ini terdengar walau tanpa ada saksi,, heheheheh” ku berbisik pelan
sambil diiringi oleh tawa kecil.
#ibk
Comments